Waspada! Purwakarta Beresiko Tinggi Terjadi Bencana Alam

Pohon tumbang di Jalan Ranca Darah - Wanayasa - Purwakarta 

Purwakarta, Jatiluhuronline.comKabupaten Purwakarta merupakan salah satu wailayah yang cukup rentan bencana alam terlebih dimusim hujan saat ini. Seperti halnya yang disampaikan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana pasca melakukan kajian di wilayahnya, Purwakarta cukup berisiko terjadinya pergerakan tanah di musim hujan.

"Purwakarta pada musim hujan rentan terhadap gerakan tanah longsor," kata Lalan Suherlan Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Purwakarta beberapa waktu lalu.

Hasil kajian dari pemerintah setempat diketahuia sejumlah wilayah di kabupaten Purwakarta yang mempunyai resiko tinggi yakni wilayah Kecamatan Sukatani, Darangdan, Pondoksalam, Pasawahan, Kiarapedes, Bojong, Wanayasa, Tegalwaru, Sukasari, Jatiluhur dan Maniis.

Secara geografis, kecamatan-kecamatan tersebut memang memiliki permukaan tanah yang berbukit.

Sementara untuk kecamatan lainnya, resiko pergerakan tanah termasuk dalam kategori sedang dan rendah. Namun, Lalan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi hujan lebat.

"Untuk bulan sekarang gak ada (pergerakan tanah) karena intensitas curah hujan masih rendah," ujarnya.

Selain bencana longsor, masyarakat juga diimbau mewaspadai bencana lain menjelang musim hujan saat ini. Salah satu bencana yang biasanya terjadi ialah pohon tumbang. Meskipun termasuk bencana kecil, tapi tetap mengancam keselamatan masyarakat.

Seperti terjadinya pohon tumbang di jalur Purwakarta-Wanayasa atau Jalan Kapten Halim pada saat hujan lebat beberapa waktu lalu. Pohon berukuran besar itu menimpa badan jalan dan menghalangi arus kendaraan yang akan melintas.

"Dampak utama karena info di lapangan pohon lapuk. Itu pohon randu, pohon rapuh," kata Lalan.

Untuk mengantisipasi korban, ia mengimbau masyarakat untuk menjauhi pohon besar saat hujan lebat disertai angin kencang.

Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan hujan lebat mulai terjadi di beberapa daerah. Meskipun demikian, sebanyak 96,78 persen daerah yang termasuk zona musim di Indonesia sebenarnya masih mengalami musim kemarau.

Bahkan, BMKG merilis sebanyak 28 daerah tidak mengalami hujan selama lebih dari dua bulan. Salah satu daerah tersebut berada di Jawa Barat yakni Kabupaten Garut yang sudah tidak diguyur hujan selama 75 hari berturut-turut. (idnt/jto/ab)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

0 Response to "Waspada! Purwakarta Beresiko Tinggi Terjadi Bencana Alam"

Posting Komentar