Sekolah berbasis industri kreatif
Photo: anggirestiyadi |
JATILUHURONLINE.id - PURWAKARTA, - Industri kreatif adalah salah satu basic
pertahanan kekuatan ekonomi bangsa, dimana didalamnya terbangun sebuah
kreatifitas yang mampu menciptakan produktifitas masyarakat, hal itu
diungkapkan Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi,SH., di sela – sela kegiatan
seminar Nasional & Call Paper di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen
Maranatha Bandung. Senin (11/5).
Dedi menuturkan bahwa ada beberapa pola pertahanan yang harus
diperkuat yang bisa membangun kekuatan ekonomi diantaranya,pola sandang,pangan,
dan sistem perumahan dimana salah satunya adalah industry kreatif yang
dikembangkan oleh UMKM.
“Dari pangan saja bisa melahirkan kekuatan ekonomi yang fundamental,
kita lihat orang sunda dari kuliner sambal saja banyak jenisnya, ayam, sate itu
dari pangan saja bisa melahirkan ribuan jenis makanan, tinggal bagaimana
dikelola dengan baik dari situ UMKM harus bisa mengembangkannya dan pemerintah
memberi fasilitasnya sehingga pola tersebut bisa membangun kekuatan ekonomi.”,
tuturnya.
Selain itu Dedi pun menegaskan, bahwa sekolah harus bisa
membangun basic kekuatan ekonomi kreatif, hal itu bisa mendorong produktifitas
siswa disekolah, dan hal ini yang akan dikembangkan di Purwakarta selain pemkab
Purwakarta mulai memfasilitasi UMKM dengan membangun branding produk.
“Dari sini harus mulai ada pelatihan dan disekolah – sekolah
harus berbasic,setelah itu dibranding dengan baik, bila perlu pemerintah
memfasilitasi dari mulai brandingnya, iklannya jangan sampai UMKM
ditinggalkan,maka di Purwakarta pemerintah membangun branding bagi UMKM, standarisasi
setelah itu Hak Kekayaan Intelektual lalu branding, kalau basic ini kuat kita
bisa membangun industry kreatif lainnya bahkan bila perlu pemerintah menyiapkan
spot iklan untuk penggiat UMKM.”, tuturnya.
Bahkan Dedi juga mendorong agar perguruan tinggi mulai
menggarap dan membangun produktifitas industry ekonomi kreatif.
“Perguruan tinggi harus bisa meneliti menjadi isu nasional,
dan mendorong mereka bahkan perguruan tinggi juga harus membangun produktifitas
tersebut jangan malu untuk belajar membuat sambal baik dari pendidikan dasar,
menengah dan perguruan tinggi.”. ungkapnya.
Sedangkan untuk di Purwakarta sendiri, Dedi mengungkapkan
bahwa SMPN I akan dibuat menjadi sekolah project dalam membangun produktifitas
siswa disekolah.
“Di Purwakarta yang menjadi Pilot project SMPN I dimulai
dari menanam,memelihara hingga membangun produktivitasnya misalnya mereka
diajarkan menanam sayuran, mengembangkan peternakan, mengolah lalu menyiapkan
sehingga menjadi produk yang memiliki nilai kreatifitas dan nilai ekonomi dan
kedepan akan terus dikembangkan di sekolah – sekolah di Purwakarta. (*)
0 Response to "Sekolah berbasis industri kreatif"
Posting Komentar