Lestarikan Tradisi Masyarakat, Lomba Meriam Bambu (Lodong) Digelar di Tajug Gede

Purwakarta, Jatiluhuronline.com - Suara dentuman keras terdengar di sekitar Tajug Gede Cilodong Bungursari Kabupaten Purwakarta. Suara tersebut sontak mengejutkan pengunjung yang tengah beristirahat di dalam mesjid. 

Bahkan, ledakannya terdengar hingga ke Jalan Raya Bungursari yang berjarak ratusan meter dari sumber suara di belakang mesjid tersebut. 

Suara itu tepatnya berasal dari sebuah meriam  yang terbuat dari bambu lodong berukuran besar yang sengaja dibunyikan dalam perlombaan bebeledugan (ledak-ledakan) yang diselenggarakan pengurus Tajug Gede Cilodong.

Embam Nadari (21) salah satu peserta yang berasal dari Desa Sumurugul Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta mengatakan, ia teringat sewaktu dirinya semasa kecil main meriam dari bambu itu dengan teman-temannya.

"Saya biasa main (bebeledugan) di hutan kebetulan daerahnya pegunungan, jadi banyak bahan bakunya," kata dia.

Permainan lodong tersebut diakuinya menjadi tradisi turun temurun dari orang tuanya dulu yang biasa memainkan lodong setiap bulan Ramadan pada siang hingga sore hari menjelang waktu berbuka puasa hingga pada saat membangunkan warga memasuki waktu sahur.

"Dalam semalam bisa menghabiskan 20 kilogram karbit (untuk bahan bakar ledakan). Kalau lodongnya biasa dari (batang pohon) kawung gunung, pakis, gombong atau bitung," katanya.

Para peserta lainnya dari berbagai wilayah di Kabupaten Purwakarta sangat mengapresiasi penyelenggaraan tradisi tersebut dan merupakan perlombaan bebeledugan yang pertama kali diselenggarakan di daerahnya.

Salah seorang penonton, Ujang (12) merasa takjub dengan volume ledakan lodong yang sangat kencang. 

"Saya tidak berani main itu, suaranya mengagetkan," kata anak yang datang ke lokasi bersama teman-teman seusianya.

Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid Tajug Gede Cilodong, Dedi Mulyadi berharap tradisi tersebut bisa digelar secara rutin setiap Ramadan.

"Perlombaan ini baru diikuti belasan peserta. Semoga ke depannya bisa lebih banyak dan diikuti dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan hadiah yang menarik," kata Dedi di lokasi acara.

Dedi pun sudah menyiapkan hadiah senilai belasan juta rupiah bagi pemenang lomba lodong dengan suara ledakan paling tinggi.

Di tempat lain, Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga menyelenggarakan lomba dulag (bedug) tepat pada malam takbiran. 

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan bahwa Festival Bedug merupakan kegiatan rutin tahunan menyambut hari Idul Fitri.

"Festival Bedug ini merupakan kali ke-10, antusias masyarakat setiap tahun cukup tinggi bahkan peserta mengalami peningkatan," katanya. (jto/pr/mh)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER