Dakwah Bukan Hanya Ketika Ramadhan


Dakwah, Bukan Hanya ketika Ramadhan !
Penulis : Eyi Ummu Saif

Jatiluhuronline.com - Ketua MUI Kabupaten Purwakarta KH John Dien mengatakan, MUI di 17 kecamatan siap bersinergi membantu pihak kepolisian untuk menekan penyakit masyarakat. “Kami siap bersinergi, sebab ini merupakan bagian dari misi MUI. Yakni, amar makruf nahi munkar,” katanya, Senin (13/3).

Sebelumnya, Kapolres Purwakarta AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan, menjelang bulan suci puasa Ramadan, pihaknya bakal menggelar Operasi Pekat. “Operasi pekat Lodaya 2023 bersasaran pada penyakit masyarakat, yang dapat mengganggu kegiatan masyarakat khususnya umat Islam saat menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah tahun 2023,” (Radarkarawang.id)

Seluruh umat Islam menyambut bulan suci ramadhan, bulan penuh ampunan, bulan mulia yang dapat menjadikan seorang muslim termotivasi untuk giat melakukan amal kebaikan karena Allah Ta'ala berikan ganjaran yang berikan banyak ladang pahala kebaikan dan pintu taubat terbuka lebar di bulan ramadhan ini, MasyaAllah.

Namun fakta yang terlihat di masyarakat, sebagian umat Islam tidak menjadikan bulan ramadhan ini sebagai tamu agung, sebagian  ada yang sengaja tidak berpuasa tanpa udzur syar'i, ada juga yg berpuasa tapi maksiat tidak ia tinggalkan dan ada yg lalai tidak mengisi waktu puasa dengan hal yang bermanfaat,  seperti puasa tapi pacaran, puasa tapi ikut tawuran, puasa tapi mager jadi tidur seharian, dan yang lainnya.

Sistem sekuler yang saat ini diterapkan menjadikan umat Islam minim pemahaman agama, hal tersebut mengakibatkan umat Islam tidak bersungguh-sungguh menjemput banjir keberkahan di bulan ramadhan karena hanya menganggap bulan ramadhan sekedar rutinitas tahunan saja. Adapun dilaksanakan operasi pekat di daerah Purwakarta, apakah itu hanya dilakukan ketika di bulan ramadhan saja? Apakah dakwah hanya dilakukan di bulan ramadhan?

Dalam Islam bulan ramadhan adalah bulan yang spesial karena Allah memberikan banyak keutamaan di bulan ramadhan melebihi bulan-bulan yang lain, Baginda Rasulullah SAW menyebut bulan ramadhan sebagai penghulu bulan, Rasulullah SAW bersabda, "Penghulu bulan adalah ramadhan dan penghulu hari adalah  jum'at" (HR. ). Di bulan inilah Allah Ta'ala membuka pintu taubat yang selebar-lebarnya dan memberikan ganjaran pahala kebaikan yang berlipat-lipat, MasyaAllah.

Bulan ramadhan adalah bulan yang bisa dijadikan sebagai momen untuk melejitkan ketaqwaan karena selama satu bulan penuh umat Islam berpuasa, menjaga hati dan lisan, sibuk melakukan amal kebaikan seperti tadarus Al Qur'an, memperbanyak sedekah, melakukan umroh, shalat tarawih, dan beramar maruf nahi munkar, karena waktu di isi dengan aktifitas yang berpahala sehingga tak akan sempat untuk melakukan pacaran atau tawuran, budaya mager juga akan ditinggalkan karena tidak bermanfaat. 

Namun itu hanya bisa terwujud dalam sistem Islam ketika Islam diterapkan secara kaffah, masalahnya jika masih memakai sistem saat ini maka akan terasa sulit untuk dapat melanjutkan pembiasaan taqwa di bulan selain ramadhan, karena upaya membangun ketaqwaan tidak terjadi secara individual tapi secara kolektif, bersinergi dengan masyarakat dan negara.

Dalam Islam negara akan turut berperan dalam menciptakan ruh (kesadaran) akan keimanan dan ketaqwaan. Taqwa memiliki arti melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Imam Ali radhiallahu mendefinisikan taqwa adalah "Perasaan takut kepada Allah SWT, ketaatan untuk melaksanakan hukum-Nya, perasaan cukup dan puas atas rezekinya meski sedikit, serta persiapan menghadapi kematian (akhirat)" (Sulaiman Bin Muhammad Syarhul Arba'in Nawawiyyah lil Imam An-Nawawiy, hal-45). 

Namun bukan berarti seorang mukmin yang bertaqwa bukanlah seseorang yang tidak pernah berbuat salah layaknya malaikat yang tidak memiliki nafsu atau Nabi yang memiliki sifat maksum, figur mukmin yang bertaqwa bisa ditemukan pada pribadi generasi sahabat dan shababiyah Rasulullah SAW karena mereka merupakan hasil didikan langsung Beliau SAW, mereka adalah orang-orang yang senantiasa bersegera memenuhi perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, baik dalam keadaan sempit atau lapang, baik dalam hal yang disukai ataupun yang mereka enggan melaksanakannya. 

Hal tersebut terbukti dari kisah mereka dahulu ketika turunnya wahyu Rasulullah SAW menyampaikan pada mereka terkait larangan meminum khomer, saat mengetahui khomer dilarang mereka langsung membuang khomer yang saat itu hendak di minum dan memuntahkan khomer yang hendak terminum, begitupun dengan kisah shababiyah Rasulullah SAW terkait perintah yang disampaikan kepada mereka perihal menutup aurat, mereka langsung mentaati perintah tersebut walaupun dengan cara merobek seprei untuk menutup aurat mereka karena saat itu belum ada khimar dan jilbab seperti saat ini.

Dalam Islam membangun ketaqwaan ditengah-tengah masyarakat tidak cukup jika hanya dilakukan individual tapi menjadi tugas kolektif seluruh masyarakat muslim terutama negara, sebab mewujudkan ketaqwaan ditengah masyarakat tidak mungkin bisa tanpa pelaksanaan hukum Islam secara menyeluruh. Hadirnya negara yang menerapkan syari'at merupakan pilar mendasar pelaksanaan hukum Islam itu sendiri.

Sistem pemerintahan Islam atau khilafah memiliki cara efektif agar ketaqwaan dapat benar-benar terwujud sekaligus menjadikan bulan ramadhan benar-benar berpengaruh. 

Pertama negara akan melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan formal atau kajian-kajian dan ceramah umum, hal tersebut dilakukan bertujuan dalam rangka menanamkan akidah dan kepribadian Islam, ketika memiliki akidah yang kuat maka seseorang akan senantiasa mengontrol dan menjaga tingkah lakunya. 

Kedua, negara akan membentuk lingkungan yang kondusif untuk mewujudkan ketaatan kepada Allah SWT, hal ini dilakukan dengan cara mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan amar makruf nahi munkar karena lingkungan adalah salah satu faktor penyebab lemahnya keimanan seseorang. 

Ketiga, penerapan hukum Islam dalam seluruh aspek kehidupan dan pemberlakuan sistem persanksian bagi pelaku pelanggaran. Penerapan Islam secara kaffah akan  mendatangkan kemaslahatan bagi masyarakat karena hukum-hukum Islam tersebut bukan sekedar taklif (beban hukum) bagi manusia tapi sekaligus solusi atas setiap problematika kehidupannya, dari penerapan hukum tersebut masyarakat akan merasakan keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian, dengan begitu masyarakat akan terdorong untuk terikat dengan hukum-hukum syariat, disaat ditemukan orang-orang yang nekat melanggar hukum maka sistem persanksian akan menjadi benteng terakhir yang wajib dilakukan.

Misalnya terkait pelaksanaan puasa yang jelas-jelas dapat dilakukan oleh setiap muslim kecuali mereka yang memiliki udzur dan yang dapat memastikan bahwa semua umat Islam melaksanakan puasa hanyalah negara dengan sistem sanksinya, negara bisa memberikan hukum ta'zir bagi orang-orang yang ketahuan tidak berpuasa tanpa udzur syar'i bahkan memeranginya apabila mereka tidak mau bertaubat. 

Keempat, khilafah akan meningkatkan aktivitas penyebaran Islam ke seluruh dunia dengan dakwah dan jihad. Puasa adalah momen untuk melejitkan ketaqwaan, untuk itu puasa bukanlah alasan untuk berleha-leha. Di masa Rasulullah SAW dan kekhilafahan Islam puasa adalah latihan persiapan bagi kaum muslimin untuk melaksanakan kewajiban terberat seperti jihad fisabilillah, tidak heran jika di masa-masa tersebut bulan ramadhan dijadikan momen ekspedisi dakwah dan jihad, saat itu banyak peristiwa penting dan sejarah Islam yang terjadi di bulan ramadhan, salah satunya adalah serangan pertama yang dilakukan Shalahuddin Al Ayyubi terhadap pasukan salibis  di Suri'ah sampai dikalahkannya pasukan Tartar di An Jalut.

Seperti itulah cara daulah Islam untuk meningkatkan ketakwaan pada bulan ramadhan, sehingga ketakwaan akan terjadi secara kolektif dengan melibatkan komitmen individu, kontrol masyarakat dan negara yang menerapkan sistem Islam dan menyebarluaskannya ke seluruh penjuru alam. 

Dengan begitu puasa ramadhan bukan sekedar rutinitas tahunan yang tidak meninggalkan bekas pada setiap individu atau pada kehidupan umat Islam. Tidakah umat Islam merindukan momen suci ramadhan dibawah naungan daulah khilafah? Allah SWT berfirman "Andai penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, Kami pasti akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..." (QS Al-Araf:96) waulohu'alam bishowab.

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

0 Response to "Dakwah Bukan Hanya Ketika Ramadhan"

Posting Komentar