Bangle atau Panglai Adalah Obat Tradisional Penyembuh Segala Penyakit
Panglay/panglai atau bangle (Zingiber cassummunar roxb) adalah salah
satu tanaman rempah-rempah yang biasa ditanam di pekarangan rumah
(id.wikipedia.org). Tumbuhan ini memiliki batang semu dengan tinggi
antara 1-1,5 meter yang membentuk rumpun agak padat.
Daunnya berbentuk lonjong hijau, bagian ujung tipis, pangkal tumpul, tepian rata berambut halus, pertulangan menyirip dengan panjang antara 23-35 centimeter dan lebar 20-40 centimeter. Bunganya berbentuk tandan dan bulat seperti teluar dengan panjang antara 6-10 centimeter dan lebar 4-5 centimeter. Sementara bagian rimpangnya menjalar dan berdaging berbentuk hampir bundar dengan tebal 2-5 milimeter.
Daunnya berbentuk lonjong hijau, bagian ujung tipis, pangkal tumpul, tepian rata berambut halus, pertulangan menyirip dengan panjang antara 23-35 centimeter dan lebar 20-40 centimeter. Bunganya berbentuk tandan dan bulat seperti teluar dengan panjang antara 6-10 centimeter dan lebar 4-5 centimeter. Sementara bagian rimpangnya menjalar dan berdaging berbentuk hampir bundar dengan tebal 2-5 milimeter.
Kandungan senyawa
Menurut daarusysyifa.blogspot.com, panglay kaya akan asam organik,
lemak, mineral, albuminoid, tanin dan sineol yang menimbulkan bau khas
aromatik dan berasa pahit agak pedas. Zat-zat tersebut dapat berguna
sebagai penurun panas (antipiretik), peluruh kentut (karminatif),
peluruh dahak (expectorant), pembersih darah, pencahar (laksan),
pembasmi cacing, dan antiicteric bagi penderita hepatitis.
Khasiat
Lepas dari banyaknya jumlah senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan
tersebut, sejak dahulu kala panglay sebenarnya telah digunakan sebagai
bahan pengobatan. Tanaman ini, baik daun, batang, maupun akarnya, dapat
digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Adapun cara pengobatannya secara umum adalah dengan dikeringkan, direbus lalu diminum air rebusannya atau ditumbuk hingga halus kemudian dioleskan pada anggota tubuh yang terluka (sakit). Berikut ini adalah beberapa cara pengolahan panglay untuk mengobati suatu penyakit.
Adapun cara pengobatannya secara umum adalah dengan dikeringkan, direbus lalu diminum air rebusannya atau ditumbuk hingga halus kemudian dioleskan pada anggota tubuh yang terluka (sakit). Berikut ini adalah beberapa cara pengolahan panglay untuk mengobati suatu penyakit.
1. Masuk angin
Cuci bersih dan parut rimpang panglay. Hasil parutan disaring lalu
campur sedikit air dan satu sendok makan madu sebelum diminum. Dosisnya
dua kali pada pagi dan sore hari.
2. Cacingan1
Iris atau tumbuk halus rimpang panglay lalu rebus bersama dengan temu
hitam, ketumbar, dan tangkai daun seureuh. Setelah dingin, air
rebusannya saring dan diminum.
3. Sakit kuning2
Parut rimpang panglay sebanyak 1/2 jari, saring lalu campur sedikit air
dan satu sendok makan madu. Dosis minumnya antara 2-3 kali sehari hingga
sembuh.
4. Nyeri Sirah3 (sakit kepala)
Rimpang panglay secukupnya dicuci bersih dan parut. Hasil parutan campur
air agar menjadi adonan seperti bubur lalu tempel pada pelipis atau
dahi.
5. Nyeri sendi4 (reumatik)
Cuci bersih dan parut sejumlah rimpang panglay. Hasil parutan campur air
hingga menjadi seperti bubur untuk dibalurkan pada bagian sendi yang
terasa sakit.
6. Kegemukan
Terdapat beberapa macam cara mengatasi kegemukan menggunakan panglay,
yaitu: (a) merebus rimpang panglay dan beberapa lembar daun jati dalam
1,5 gelas air hingga tersisa satu gelas saja. Kemudian, saring air
rebusan tersebut untuk diminum pada pagi dan sore hari; (b) memarut
rimpang panglay secukupnya lalu borehkan pada bagian perut; dan (c)
mencuci dan memarut rimpang panglai seukuran 1/2 jari. Air hasil parutan
campur dengan temu hitam, satu sendok makan air jeruk nipis, dan dua
sendok makan madu untuk diminum 2-3 kali sehari.
7. Masuk angin pada balita5
Masuk angin pada balita dapat diatasi dengan menumbuk panglay lalu
campur dengan sedikit air dan balurkan pada bagian perut hingga kaki
bayi.
8. Lemah jantung6
Lemah jantung dapat diobati dengan memarut panglay lalu hasil parutannya
rebus dengan air dan diminum secara secara teratur setiap sore hari.
9. Mules beuteung
Pengobatan mules beuteung menggunakan panglay dapat dengan cara merebus
daun panglay bersama merica hingga airnya tinggal 1/4 gelas lalu saring
dan diminum atau dengan mengiris tipis rimpang panglay, jahe, dan
lempuyang wangi lalu rebus hingga airnya tinggal sekitar 1/2 gelas.
Sebelum diminum, saring air rebusan tersebut agar ampasnya tertinggal.
10. Hareeng (demam)
Terdapat beberapa cara mengobati "hareeng" atau demam dengan panglay,
yaitu: mencuci bersih rimpang panglay, tumbuk dan gunakan sebagai
kompres; atay memarut rimpang panglay yang telah dicuci bersih lalu
mencampurkannya dengan sedikit air dan satu sendok makan madu sebelum
diminum. Dosisnya dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
Foto: http://rendyyonanda.wordpress.com/2013/01/15/rempah-rempah-dan-fungsi-manfaatnya-bagi-kesehatan/
Sumber:
"Khasiat Tanaman Bengle", diakses dari
http://daarusysyifa.blogspot.com/2013/04/khasiat-tanaman-bengle.html,
tanggal 5 Juli 2014
"Bangle", diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Bangle, tanggal 6 Agustus 2014.
_______________________________________________
1. Ciri-ciri penyakit cacingan diantaranya:
wacah pucat, lesu, lemas, nyeri di perut, berat badan menurun drastis,
batuk akibat adanya cacing yang hidup di dalam tubuh.
2. Sakit
kuning atau hepatitis dicirikan oleh tubuh terasa lelah, mual dan
muntah, demam, kehilangan nafsu makan, bagian sisi kanan bawah tulang
rusuk terasa nyeri, urin berwarna gelap, dan kulit serta mata berwarna
kuning.
3. Nyeri sirah ditandai oleh
sakit pada bagian kepala yang dapat disebabkan oleh ketegangan otot,
stres, kurang tidur, makan tidak teratur, atau terlalu banyak tidur.
4. Ciri-ciri
penyakit nyeri sendi adalah nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi akibat
desakan suatu cairan di sekitar jaringan tubuh yang sedang mengalami
peradangan.
5.
Masuk angin pada balita disebabkan oleh berkumpulnya gas yang tidak
merata di dalam tubuh sehingga mengakibatkan perut kembung.
6. Tanda-tanda
lemah jantung diantaranya adalah: sesak nafas, kelelahan, batuk kronis,
detak jantung cepat dan tidak teratur, nafsu makan berkurang, gangguan
berfikir, dan penumpukan cairan dan pembengkakan.