Inilah Tanggapan Jhony Indo, Saat di Purwakarta
JATILUHURONLINE.id-PURWAKARTA, Batu Akik berbagai ragam di
Indonesia, banyak mengandung kekayaan alam dan punya nilai jual. Dari harga
murah sampai mahal, ini asset bangsa kita yang harus di kembangkan dengan
kreatif, disiplin, dan ulet.
Untuk mendapatkan kualitas yang sangat baik,
banyak tekhnis sumber daya pengolahan guna mendapat desain model batunya lebih
bernilai jual yang dapat di banggakan di dunia Internasional. Tinggal kita
sebagai bangsanya peduli, bagaimana agar produk batu kita di olah dan dikemas
dengan unik cantik sehingga kualitas dan nilai jualnya semakin tinggi.
“Buat saya
batu akik Indonesia, ada duit tidak ada duit membuat lebih adem, rasanya
benar-benar adem. Ketika saya sedang berpikir dan memegang batu, dari jaman
dulu sampai sekarang.” Demikian ungkapan, salah seorang pengunjung Pada Festival
Batu Akik di Jalan KK. Singawinata Purwakarta, Rabu (29/04).
Yang tiada
lain adalah Jhony Indo, penceramah Agama Islam, mantan narapidana yang berhasil
lolos dari tahanan di Nusakambangan sekitar tahun 1972. Yang kembali menjalani
hukuman dengan senang untuk bertanggung jawab, menebus perbuatan yang telah di
langgarnya sesuai peraturan yang berlaku. Kemudian mendapat pengampunan semua
pihak terkait petugas negara Indonesia, dan lainnya untuk bebas serta kembali
menjalani hidup dengan baik dan hati-hati agar tidak mengulangi perbuatan salah.
Saat diwawancarai Jatiluhuronline, ketika ditanya perihal eksekusi mati untuk gembong narkoba, disela-sela acara meninjau festival batu akik. Ia berpendapat secara pribadi soal eksekusi hukuman mati di Nusakambangan, Jhony mengaku hati kecilnya tidak setuju. Menurutnya, Tuhan saja mengampuni, apalagi manusia. Hukuman seumur hidup bagi pelaku sudah menyiksa, tapi apabila itu peraturan harus dihargai dan siapapun tidak dapat menolak.
Saat diwawancarai Jatiluhuronline, ketika ditanya perihal eksekusi mati untuk gembong narkoba, disela-sela acara meninjau festival batu akik. Ia berpendapat secara pribadi soal eksekusi hukuman mati di Nusakambangan, Jhony mengaku hati kecilnya tidak setuju. Menurutnya, Tuhan saja mengampuni, apalagi manusia. Hukuman seumur hidup bagi pelaku sudah menyiksa, tapi apabila itu peraturan harus dihargai dan siapapun tidak dapat menolak.
Dengan tegas
ia sampaikan, tidak habis pikir. Sekarang masih ada pelaku pelanggar pengedaran
obat terlarang, bisa mengendalikan dari lembaga pemasyarakatan. Dulu tidak ada hal
semacam itu, bagaimana caranya kita sama-sama mendukung generasi lebih baik
dengan tanggungjawab. Mengingat telah banyak korban dampak dari penggunaan obat
terlarang yang sudah sangat meresahkan dan merusak banyak manusia sampai jatuh
korban sakit, tersiksa karena ketergantungan yang dapat menguras pikiran dan
harta benda sampai kehilangan nyawa.
“Perlu upaya
kerjasama yang baik untuk kepentingan kita semua saat ini dan generasi penerus
Indonesia kemudian, saling peduli, saling menjaga, saling mengingatkan agar
tidak terjerumus ke hal yang sangat merugikan manusia.” Imbuh Jhony
0 Response to "Inilah Tanggapan Jhony Indo, Saat di Purwakarta"
Posting Komentar