Inilah Tanggapan Dedi Terkait Prostitusi Online

JATILUHURONLINE.id - PURWAKARTA, Menyikapi semakin maraknya prostitusi online di Indonesia, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi merasa risau. Dedi pun mencari terobosan agar para pelajar generasi muda tidak terjebak pergaulan bebas. Agama harus menjadi pondasi utama, hingga akhirnya Dedi mewajibkan para pelajar untuk puasan Senin-Kamis.

"Manusia ketika lahir sudah makrifat. Jadi, harusnya sekarang ajarkan pada anak nilai-nilai universal agar mereka kembali kepada kemakrifatan itu. Bahasa saya menuntun kemakrifatan itu dengan spiritualitas," tegas Dedi dalam keterangan, Humas Setda Purwakarta, Selasa (12/5/2015).

Bupati Dedi Mulyadi akan menerapkan Puasa Senin dan Kamis bagi seluruh siswa di Purwakarta, termasuk SMA yang memang kewenangannya akan diambil oleh Pemprov mulai tahun ajaran baru.

"Bayangkan, generasi bangsa ini digiring menjadi bangsa karyawan, buruh. Ini kan kembali pada perbudakan" ungkap Dedi.

"Semuanya mengejar target angka-angka kompetensi, kurikulum. Di sini akan lahir proyek, adanya bimbel, kursus dan sejenisnya. Padahal pendidikan spiritualitas tak boleh ada angka material," tambahnya.

Karena nilai religius, maka pendidikan tidak boleh bertentangan dengan rahim, yakni pendidikan ketuhanan. Dedi menyebut falsafah pendidikan dalam ajaran sunda dengan rawayan jati, sangkan paraning dumadi. Congo nyurup kana puhu, ka luhur sirungan ka handap akaran.

"Jika yang ingin dilahirkan congo yang nyurup kana puhu. ka luhur sirungan ka handap akaran (ke atas bertunas ke bawah akar yang menancap kuat) maka caranya satu, lamun Hayang peurah kudu peurih (kalau ingin sakti harus prihatin dulu). Dan puasa Senin Kamis adalah satu langkah yang harus dilakukan guna merangsang nilai spiritualitas itu," tutup dia. [detik/*]

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER

0 Response to "Inilah Tanggapan Dedi Terkait Prostitusi Online"

Posting Komentar