Puluhan Hektar Sawah Di Kecamatan Sukatani, Tidak Bisa Digarap
Area persawahan yang tidak bisa digarap. (es) |
JATILUHURONLINE – PURWAKARTA, Puluhan hektar
sawah milik petani di Desa Cipicung Kecamatan Sukatani Purwakarta, sudah dua
tahun ini tanahnya mengering dan tidak bisa digarap. Penyebabnya karena pasokan
air dari hulu tidak ada, namun bukan tidak ada sumber mata air, melainkan
saluran air jebol.
Rusaknya saluran air yang mengaliri pesawahan
sekitar Kampung Awi Lega Desa Cipicung tersebut, diduga kuat karena ulah
penambangan material batu belah oleh PT. Nusantara. Yang tepat berada disebelah
bukit, diatas perkampungan. Hal ini dibenarkan oleh salah seorang warga, ulama
desa setempat.
“Tanah diatas selokan air untuk mengairi sawah,
amblas beberapa meter. Airpun ikut bersama tanah amblas, akibatnya tidak sampai
ke areal pesawahan. Pihak perusahaan tidak bertanggung jawab, malah
mengintimidasi warga yang akan melakukan protes.” Ungkap H. Erun (78) warga
Rt02 Rw01 Desa Cipicung kepada Jatiluhuronline, Rabu (13/05) dirumah
kediamannya saat bertemu.
Menurutnya, kalau swadaya warga tidak akan mungkin
tercapai untuk memperbaiki saluran tersebut. Karena, biaya yang diperlukan
lumayan gede. Taksiran angka, sekitar 500 juta lebih.
“Kalau pengajuan bantuan perbaikan ke pemerintah
daerah melalui pertanian, prosesnya agak lama. Harus bikin kelompok tani
dulu,ini dan itulah, segala macam.” Imbuhnya.
Dijelaskan pula olehnya, aturan saat ini aneh.
Disatu sisi masyarakat harus menggalakan penghijauan, dilain pihak, hutan dan
gunung serta bukit malah dirusak. Anak-anak sekolah disuruh mengumpulkan
berbagai macam bibit, untuk ditanam. Tanaman yang sudah ada, dirusak para penambang
tanpa kompromi.
“Sudah dua tahun ini sawah tidak terairi dan
dibiarkan para petani, kalaupun ada yang menggarap, mereka menyedot air dari
sungai menggunakan mesin pompa alcon. Dan sekarang alamnya sudah berbeda, tidak
seperti dulu sebelum Gunung Kerud dan Bukit Parigi ditambang material batunya.”
Tambahnya.
Lebih jauh ia berharap, agar masalah kekeringan
tersebut bisa secepatnya diatasi. Baik oleh pihak perusahaan, ataupun
pemerintah kabupaten yang memberi izin eksploitasi tambang di sekitar wilayah
Desa Cipicung Kecamatan Sukatani.
“Entah kapan akan diperbaiki dan bisa bercocok tanam
seperti sedia kala, kalau masih terus seperti ini kedaaannya.” Pungkasnya
setengah berharap, mengakhiri pembicaraan. (ES/***)
0 Response to "Puluhan Hektar Sawah Di Kecamatan Sukatani, Tidak Bisa Digarap"
Posting Komentar