Merasa Tak Terima Dinasehati, Adik Bunuh Kakak Kandung Dengan Pisau Dapur

Purwakarta, Jatiluhuronline.com – Angga (24 tahun), pelaku pembunuhan terhadap kakak kandungnya sendiri Rahmat Nursamsi (27 tahun), warga Kampung Cibendasari, Desa Cipinang, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, hanya tertunduk lesu saat berada di Mapolres Purwakarta.

Pembunuhan yang dilakukan Angga terhadap kakaknya itu terjadi pada Senin malam (7/1) pukul 21.00 WIB, ketika Angga bersama kakak tertuanya Dona (28 tahun) sedang menyantap makan malam. Lalu tiba-tiba, datang Rahmat Nursami (korban) dalam keadaan mabuk. Angga yang sedang makan malam itu menasehati Rahmat supaya tidak melakukan kebiasaan minum-minuman keras.

"Saya hanya menasehati dia, supaya berhenti minum. Ternyata, dia tak terima lalu menyerang saya," ujarnya.

Merasa tidak terima, akhirnya terjadi perkelahian antara adik dan kakak tersebut. Sementara Dona kakak tertua mencoba melerai keduanya. Tapi, mereka bukannya berhenti berkelahi korban Rahmat justru menyerang Dona. Akhirnya, ketiga bersaudara ini terlibat perkelahian.

Angga berupaya menghentikan keributan dengan keluar rumah. Begitu juga dengan Dona, dia memilih masuk ke dapur. Mengingat, saat itu bapak kandung mereka dalam keadaan sakit.

Namun, Rahmat justru mengejar Angga dan menghantamkan pisau dapur yang diperoleh dari ruang depan untuk menyerang Angga. Lalu, Angga menangkisnya sampai pisau tersebut terjatuh, spontan Angga mengambil pisau tersebut lalu menyabetkannya kepada Rahmat.

"Saya mengambil pisau, lalu menyabetkannya sekali ke bagian kepala dan punggung Rahmat. Seketika Rahmat ambruk bersimbah darah," ujar Angga.

Melihat kondisi Rahmat ambruk, Angga merasa panik dan syok, dia berusaha memeluk korban. Kemudian Rahmat dibawa oleh anggota keluarganya yang lain ke RS Bhakti Husada, namun, di perjalanan Rahmat meninggal dunia.

Angga mengaku dan merasa tak berniat menghabisi nyawa kakaknya tersebut.
"Saya tidak berniat membunuh," ujar Angga, dengan wajah tertunduk.

Sementara itu, Dona kakak kandung korban, mengaku ikut memukul korban sebanyak lima kali. Dia ikut memukul karena kesal, sebab korban malah menyerang balik dirinya.

"Padahal niat saya hanya melerai. Tapi, korban justru memukul saya. Akhirnya, saya emosi dan memukul balik selama lima kali," tutur Dona (***/MM).

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER