Inilah Pesan Ulama Purwakarta, Terkait Pembangunan Tajug Gede Cilodong

Purwakarta, Jatiluhuronline.com – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta DR. KH. Abun Bunyamin, MA, menyikapi keberadaan Tajug Gede Cilodong Bungursari, Purwakarta. 



Sebagai salah satu tokoh ulama, tokoh masyarakat kabupaten Purwakarta, beliau mengucapkan syukur atas selesainya pembangunan masjid tersebut yang sempat dijadikan buah bibir dikalangan masyarakat tertentu, bahkan keberadaannya seperti harap-harap cemas, pasalnya selama kurang lebih 15 tahun pembangunan masjid tersebut baru bisa digunakan di tahun ini, meskipun secara keseluruhan belum tuntas. 

Beliau menyampaikan siapapun yang beragama Islam pasti gembira dan bahagia menyambut baik adanya masjid tersebut. Diharapkan Masjid tersebut bisa terselesaikan sampai tuntas, akan menjadi mesjid kebanggan warga Purwakarta, Jawa Barat, juga Indonesia. 

"Siapapun yang akan menjadi pengelola mesjid tersebut tidak ada masalah, yang terpenting dan terutama mengerti tentang mesjid, juga mampu untuk memanagemen, siap untuk berkorban demi mesjid, yang jadi pengurus tidak harus pigur tetapi harus bisa langsung aktif didalam masjid itu, mesjid itu harus benar - benar milik umat, masyarakat, warga Purwakarta," tuturnya. 

Kemudian terkait petugas penceramah juga khotib, ia menuturkan perlu adanya seleksi dari para kiayi atau ulama yang sebaiknya diberdayakan dari warga Purwakarta. Kemudian perlu adanya kegiatan-kegiatan pengajian rutin untuk penambahan wawasan keagamaan, bentuknya bisa mingguaan bulanan. 

Selain itu, H. Abun menyampaikan perlu adanya petugas pememimpin atau imam sholat rawatib berjamaah lima waktu, kemudian ada tim dari unsur kiyai, ulama, ormas, unsur masyarakat juga harus dilibatkan. 

Diantara tujuan pokok yang disebutkan dalam Al Qur'an, pembangunan masjid itu didirikan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Alloh, untuk membangun iman, membangun umat yang utuh "Ummatan Wahidah" yang menyatu hati dan pikiran serta jiwa raga dalam mencapai kebahagiaan hakiki. 

Sebagaimana disebutkan ada 4 golongan yang akan meramaikan masjid, ke-imannya kuat pada Alloh, iman pada hari kiamat, keyakinan akidah yang mantap, mendirikan solat. 

“Kalau orang tidak sholat buat apa meramaikan mesjid itu menjadi pura pura, benar - benar solat menjadikan wujud karakter, orang yang siap mengeluarkan zakat, shodakoh dan infak, siap berkorban bukan untuk mencari sesuatu didalam masjid, juga bukan untuk menompang kepentingan”. 

“Mesjid harus dijadikan sebagai sarana untuk berjuang di jalan Alloh, berbagi jabatan kedudukan serta harta harus dijadikan kendaraan untuk meramaikan mesjid, jadikan mesjid berfungsi tempat ibadah, membangun umat meningkatkan kualitas kesejahtraan masyarakat, benar - benar ikhlas hanya Alloh yang jadi harapan,” tegasnya.(***/MM) 


SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER