Program Konkret Boyke, Ciptakan Wirausaha Baru

Bandung, Jatiluhuronline.com - Indonesia sebagai negara demokrasi memberikan peluang besar kepada masyarakat untuk melakukan hal apapun sesuai dengan konstitusi dan norma yang berlaku di NKRI ini.

Terlebih lagi di era digital saat ini, peluang kaum milenial dalam membangun perekonomian masyarakat yang kreatif menjadi suatu keharusan, masyarakat harus betul-betul mandiri membuat terobosan baru yang bisa diwujudkan melalui usaha kemandirian.

Selain itu, masyarakat tidak lagi memikirkan hanya untuk kepentingan sesaat, akan tetapi kepentingan hidupnya jauh kedepan, bahkan ketika dipimmpin oleh pemerintahan yang baru, baik Eksekutif, Legislatif ataupun Yudikatif. 

Kedewasaan dalam berdemokrasi itulah yang membuat masyarakat tidak lagi masuk dalam wilayah politik uang (money politik). Namun demikian, masyarakat harus betul-betul selektif dalam memilih wakil rakyatnya yang senantiasa memberikn hal yang konkrit dalam mmeningkatkan tarap hidup dan perekonomian, bukan hanya janji tapi harus disertai bukti.

Demikian dikatakan, Calon Anggota Legislatif DPR-RI Dapil I Jabar (Bandung-Cimahi) Boyke Febrian Mohammad, kepada redaksi, Senin (18/2/2019).

"Masyarakat hari ini butuh bukti, bukan janji. Masyarakat sudah sangat cerdas dalam kontestasi politik hari ini. Hak suara tidak bisa dibeli dengan uang, tapi dibeli dengan keyakinan dan program konkrit yang langsung dirasakan masyarakat," kata Boyke. 

Boyke menyampaikan bahwa, dalam masa kampanye pemilihan legislatif, dirinya menerapkan program yang bisa langsung dirasakan masyarakat, memberikan pemahaman yang konkrit dalam bidang usaha agar masyarakat lebih mandiri dalam perekonomiannya. 

"Saya maju di Kota Bandung dan Cimahi untuk membuat suatu gerakan di bidang usaha, baik kuliner atau pelatihan usaha di pasar modal untuk kalangan milenial. Alhamdulillah dengan gerakan menciptakan wirausaha baru yaitu, Donat Boyke yang berbahan dasar kekayaan alam Jabar yakni ubi cilembu dan ubi ungu,  masyarakat bisa langsung mendapatkan solusi ekonomi yang dihadapi hari ini," katanya. (Ryd)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER