Program Takhosus Tahfidz Al-Qur'an Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta

Wisuda Tahfidz siswa-siswi SD Plus Al-Muhajirin Purwakarta
Purwakarta, Jatiluhuronline.com - Dalam rangka mencetak para hafidz/hafidzah, Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta programkan kelas Takhosus Tahfidz Al-Qur'an.

Ketua Yayasan Al-Muhajirin Dr. Ifa Faiza Rohmah mengatakan, progam Takhosus Tahfizd  Al-Qur'an ini baru digelar 5 tahun.

"Tahfiz secara umum memang sejak awal sudah ada sebagai kompetensi tentang menghafal Al-Qur'an, namun lebih fokus menjadi standar kualitas instrumen kelas tahfiz harus hafal 30 juz baru 5 tahun terakhir," ujar Ifa, Jumat (17/5/2019).

Menurutnya, program tersebut tidak bisa diikuti semua santri karena harus memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan.

Hadirnya program Takhosus Tahfiz tersebut, karena banyaknya permintaan dari masyarakat untuk menghadirkan santri penghafal Al-Qur'an. Kemudian ia merumuskan metode, termasuk standar kurikulum yang diimplementasikan kepada para santri.

"Setelah mereka diterima ada tahap seleksi kedua secara general, utamanya adalah anak-anak yang memang memiliki basic Tahfidz, kemudian juga memiliki hafalan yang sebelumnya ada, dan memiliki kemampuan kecepatan dalam menghafal. Jika memiliki standar itu maka mereka layak mengikuti Program Takhosus Tahfidz Al-Qur'an," katanya.

Santri yang memenuhi standar tersebut, ditargetkan harus hafal 30 juz Al-Qur'an dalam waktu 2 tahun, dan satu tahun sisanya mereka harus mengajar adik kelasnya dan mengulang 30 juz tersebut.

"Pada saat mereka duduk di bangku madrasah tsanawiah menghafal 15 juz dan di madrasah aliah menghafal 15 juz lagi, jadi pada satu tahun yang tersisa mereka mengajar dan mengulang untuk menjaga hafalan," ucapnya.

Saat ini, Program Takhosus Tahfidz Al-Qur'an baru mengeluarkan tiga angkatan, dan sebelum mereka keluar dari almamaternya pihak pesntren menawarkan untuk mengabdi di Ponpes Al-Muhajirin. 

"Jika bersedia kita daftarkan ke perguruan tinggi Al-Muhajirin sambil mengabdi disini, tapi tidak sedikit pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi lain yang ada di Indonesia," ujar Ifa. (ap/jto/mh)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER