Angka Pengangguran di Purwakarta Masih Tinggi, ini Penyebabnya
Purwakarta, Jatiluhuronline.com - Angka pengangguran di Kabupaten Purwakarta terbilang cukup tinggi, jumlahnya pun masih diatas rata-rata angka pengangguran di Jawa Barat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 43.339 orang di Purwakarta belum memiliki pekerjaan, jumlah itu tercatat 10 persen dari angkatan kerja tahun 2019 sebanyak 438.911 orang.
BPS memprediksi tingkat pengangguran terbuka di Purwakarta hanya turun 0,24 persen pada tahun 2019 yang sebelumnya (2018) sebesar 9,89 persen dan rata-rata tingkat pengangguran terbuka di provinsi berada di 7,99 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Purwakarta, Aep Durrohman mengatakan bahwa jumlah pengangguran di Purwakarta masih belum turun signifikan yang kebanyakan tenaga kerja diserap oleh industri di Purwakarta.
"Kendalanya kita banyak perusahaan yang mulai kolaps, ada juga di antaranya yang pindah ke daerah lain," kata Aep.
Menurutnya, saat ini pemerintah kabupaten Purwakarta berupaya menekan angka pengangguran, diantaranya dengan meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh lintas sektor dinas terkait.
"Dari UMKM itu diharapkan dapat menjaring tenaga kerja baru maupun para pengangguran yang di-PHK itu bisa bekerja lagi," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Purwakarta, Iyus Permana mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Purwakarta melalui kerjasama dengan sektor industri.
“Pemda juga telah menandatangi izin kawasan industri PT. MOS di kecamatan Babakancikao yang segera beroperasi dan diperkirakan menyerap tenaga kerja cukup banyak,” kata Iyus, Jumat (7/2/2020).
Selain itu, pihaknya pun menyarankan masyarakat untuk bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri melalui sektor wirausaha seperti usaha rumahan (home industry) melalui pelatihan dan pembinaan, kemudian dipasarkan lewat Galeri Menong.
“Kita juga mengarahkan masyarakat untuk berwirausaha menciptakan produk unik lewat pelatihan,” ujarnya. (rol/jto/ab)