Wanita Hamil Terlarang, Dicerai, dan Dipreteli


Subang, Jatiluhuronline - EC (43) wanita yang berprofesi penjual makanan diareal tambang pasir, warga Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang ini, menangis tersedu dan menahan marah. Hal ini dipicu, karena suami yang baru saja menikahinya tiga pekan lalu, menceraikannya tanpa alasan. Usut punya usut, ternyata DE (40) suaminya, beristri dan ketahuan berpoligami.

EC tidak terima, karena setahun lebih berhubungan, ia sudah terlibat cinta lokasi dengan ED yang beristri WR (31) tetangga kampungnya. Selama itu pula DE sering menginap, dan menidurinya sampai EC hamil. Lebih dari itu, DE yang bekerja sebagai operator alat berat dilokasi perusahaan, dimana tempat EC berjualan nasi. Sudah tidak terhitung jumlah bon makan kewarung EC, yang tidak dibayar DE.

Puncaknya tiga bulan kebelakang, EC hamil. Buah dari persetubuhannya dengan DE, dan EC meminta pertanggung jawaban. Akhirnya DE mau menikahi EC, karena ditekan oleh aparat setempat. Kejadian ini tak pelak membawa aib bagi penduduk kampung, warga beranggapan akan membawa petaka, selain bayi yang dikandungnya harus memiliki ayah. 

“Semenjak menikah dia tidak pernah kesini (pulang), saya sempat samperin dan dibawa kerumah, diajak bicara baik-baik. Ia gak komentar, diam saja. Maunya apa sih, kok saya dalam keadaan hamil dicerai dan tidak mau bayar utangnya sendiri sebelum nikah dengan saya.” Ungkap EC, setengah emosi kepada jatiluhuronline Rabu (29/04) pagi.

Dijelaskannya, bahwa utang DE makin membengkak mana kala EC harus aborsi kandungannya karena dicerai. Walaupun sejak awal ia sudah wanti-wanti ingin aborsi kandungannya, ketika baru berusia tiga minggu. Namu menurut EC, DE meminta sambil bersujud dan menangis agar kandungan EC tidak diaborsi. 

“Pokoknya sekarang saya minta keadilan, dan mohon bantuan aparat pemerintah desa. Sudah dihamili, baru dinikahi beberapa minggu dicerai. Dan saya minta dibayar sama dia (DE) biaya bekas aborsi, sekaligus utang kewarung saya bekas makannya dia selama setahun sebelum menikahi saya. Dasar lelaki bajingan, ketahuan isterinya menikahi saya, saya yang jadi korban. Dasar lelaki pengecut.” Kata EC bersungut-sungut menumpahkan kekesalannya. (EJ/***)

SUBSCRIBE TO OUR NEWSLETTER