Kembali, Longsor Terjadi di Sukabumi, Ini Faktor Penyebabnya
Sukabumi,
Jatiluhuronline.com – Di akhir tahun 2018, disaat orang-orang merayakan
pergantian tahun baru dengan penuh sukacita, nampaknya untuk warga Sukabumi harus
mengalami duka akibat longsor yang terjadi di Kampung Cimapag, Desa
Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin
(31/12/2018) petang.
Kepala
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani
menjelaskan, longsor Sukabumi itu diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan.
“Morfologi
daerah bencana perbukitan dengan dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat
terjal, “Dan di sebelahnya terdapat alur sungai kecil,” jelas Kasbani, Selasa
(1/1/2018).
Diketahui
lokasi longsor berada pada ketinggian lebih dari 650-800 meter di atas
permukaan laut. Daerah bencana sebagian besar masuk ke dalam Zona Kerentanan
Gerakan Tanah Menengah-Tinggi akibat curah hujan di atas normal.
“Terutama
pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika
lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,”
jelasnya.
Adapun
faktor penyebab terjadinya gerakan tanah diperkirakan diantaranya hujan dengan
intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah. Selain itu juga
kemiringan lereng yang terjal dan material penyusun lereng yang bersifat poros
juga mudah menyerap air.
“Mengingat
daerah itu masih sangat rawan terjadi gerakan tanah dan bukit di daerah
tersebut mempunyai kemiringan lereng,” tuturnya.
Berdasarkan
data dari Kantor SAR Bandung, korban meninggal per Selasa (1/1) pukul 13.00 WIB
bertambah menjadi 9 orang. Korban tersebut, berhasil dievakuasi oleh Tim SAR
Gabungan dari timbunan material longsor.
Sementara
korban terbaru yang dievakuasi dan diidentifikasi oleh Tim DVI Polri diketahui
bernama Ahual (L) yang ditemukan Selasa (1/1/2019) pukul 11.15 WIB.
“Semua
korban ditemukan dari timbunan material longsor,” kata Kordinator Humas dan
Protokol Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, Selasa (1/1).
Saat
ini, lanjut Joshua, pihaknya masih terus mengusahakan proses evakuasi korban
dengan cara manual.
Pasalnya,
lokasi longsor di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat, tidak bisa ditembus dengan kendaraan.
“Untuk
ke lokasi harus berjalan kaki. Jadi alat berat tidak bisa masuk,” jelasnya.
Untuk
diketahui, sebelumnya Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi lima korban
tertimbun longsor.
Sementara identitas korban yang berhasil ditemukan, atas nama Hendra (40 tahun) dan Sasa (4 tahun) yang ditemukan
pada Senin (31/12) malam.
Selanjutnya
pada Selasa (1/1) pagi, tim menemukan korban atas nama Sukiyat (56 tahun) dan
Riska (18). Sedangkan seorang bayi berusia tiga bulan atas nama Elan akhirnya
meninggal dunia usai menjalani perawatan.
“Korban
bayi juga sebelumnya tertimbun material longsor. Sempat diselamatkan pada Senin
malam, tapi meninggal pagi tadi,” terang Joshua.
Dari
data dari Basarnas Bandung menyebutkan, di kampung yang tertelan longsor itu
terdapat 32 KK dengan 107 warga. Longsor Sukabumi itu juga mengakibatkan 34
rumah warga tertimbun material longsoran. Sampai saat ini, masih ada 34 korban
yang belum ditemukan alias dinyatakan hilang. (pojokjabar/jo)